google

Sabtu, 10 April 2010

tugas makalah akademik periode ke 2


KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca mengenai ilmu ekonomi.
Makalah ini mencoba membahas dan menerangkan mengenai sejarah ilmu ekonomi, pekembangan sistem ekonomi,struktur pasar,biaya dan ongkos didalam ilmu ekonomi

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.



Penulis,









i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PERETEMUAN KE-5 : PERILAKU PRODUSEN 1
- Latar belakang 1
- Fungsi produksi dengan input 2
- Biaya 4

PERTEMUAN KE-6-7 : ONGKOS DAN PENERIMAAN 9
- Latar belakang 9
- Ongkos eksplisit dan ongkos implisit 9
- Ongkos jangka pendek dan ongkos jangka panjang 10
- Penerimaan 25
PERTEMUAN KE-3 & KE-8-9 : STRUKTUR PASAR 33
- Pengertian Pasar 33
- Struktur pasar 33
- Jenis-jenis pasar 33
KESIMPULAN 39
DAFTAR PUSTAKA iii









ii
Perilaku produsen
Latar belakang
Anggapan yang bisa di gunakan dalam menganila perilaku produsen adalah produsen bertujuan memaksimumkan keuntungan, tetapi ada juga yang mengatakan,seperti BERLE dan MEANS,bawha dengan terpisah nya antara pemilikan (ownership) dan manajemen, menyebabkan anggapan diatas kurang tepat. Dan juga dikatakan bahwa tujuan produsen tidak hanya memaksimum kan keuntungan tetapi juga mempunyai tujuan lain yang tidak selalu tepat.
Ada beberapa pendapat yang berkaitan dengan tujuan seorang produsen, misalnya :
(1). Pendapat yang mengatakan bahwa produsen tidak bertujuan mencari keuntungan maksimum ( non profit objective ), karena sesuatu hal, misal nya kekurangan dana,informasi dan sebagainya.
(2). Menurut Gakbraith,Cyret dan March dikatakan bahwa perubahan orientasi ini disebabkan karena perusahaan/ produsen menjadi semakin besar administrasinya dan semakin banyak keputusan produksi yang harus dibuat dalam pemasarannya.
(3). Seperti halnya dikatakn oleh A.A Alchian dalam bukunya “uncertainty,Evolution, and Economic Theory “.1950, dimana dia menjelaskan bahwa profit maksimasi ini perlu untuk menghidupi perusahaan.Jikapersaingan sempurna dipenuhi persyaratannya, maka didalam jangka panjang “ keuntungan diatas normal “ hilang. Dalam situasi seperti ini , jika produsen tidak dapat menghasilkan pendapatan normalnya serta memerlukan dana tambahan karna kerugian yang diderita, maka ia tidak akan memenuhi segala kewajibannya.
(4). Anggapan bahwa produsen bertujuan mencari keuntungan maksimum karena adanya anggapan bahwa perusahaan pada keadaan yang pasti ( under condition certainty ).
Jika konsumen di definisikan sebagai orang atau pihak yang mengkonsumsi ( pengguna ) barang atau jasa maka produsen adalah orang atau pihak yang memproduksi ( penghasil) barang dan jasa.
Yang dimaksud dengan produksi adalah suatu proses yang menrubah kombinasi berbagai input menjadi output sehhingga nilai barang tersebut bertambah.Pengertian produksi bukan hanya terbatas pada proses pembuatan saja, tetapi juga oenyimpanan, distribusi,pengangkutan,pengemasan kembali hingga pemasarannya. Dengan mengacu pada pengertian diatas maka produksi berlaku untuk barang maupun jasa. Input yang digunakan didalam proses produksi diklasifikasikan menjadi dua, yakni :



1
1. Input tetap, yakni input yang tidak dapat diubah jumlahnya dalam waktu tertentu, Input tersebut mungkin pula dapat berubah namun harus dengan biaya yang sangat besar. Misalnya mesin dan gedung.
2. Inputan variable, yakni input yang dapat diubah dengan cepat dalam jangka pendek, misalnya tenaga kerja dan bahan baku.

5.2. Fungsi Produksi dengan 2 Input
Untuk mempermudah pembahasan bisanya fungsi produksi disederhanakan hanya tergantung pada 2 input saja yakni modal (K) dan tenaga kerja (L). Sehingga produksinya adalah sebagai berikut :
Q =F(ЌL)
Q adalah jumlah output yang dihasilkan ,K menunjukan capital /modal sedangkan L adlaah Labout atau tenaga kerja.
Pada variable Ќ yang menunjukan bahwa variabel ini merupakan input tetap. Berkaitan dengan fungsi produksi dimana ada satu input yang bersifat tetap (capital) maka bila input yang bersifat variable ( tenga kerja ) ditambah secara terus menerus maka akan meningkatkan produksi total.
Namun jika input variable ditambah lagi maka produksi total akan meningkat tetapi penambahan yang semakin kecil. Pada kondisi tertentu, total produksi akan akan mencapai maksimum dan setelah itu menurun. Dalam kondisi ini berlaku Hukum Pertambahan Hasil yang semakin berkurang (The Law of Diminishing Return ).

Konsep –konsep produksi
1. Kurva total produksi (TP ) atau TPP (Total Physical Production ) adalah kurva yang menunjukan hubungan produksi total dengan satu input variable sedangkan untuk input input lainnya dianggap tetap.
2. Kurva Produksi rata –rata (AP) adalah kurva yang menunjukan output rata – rata perunit pada berbagai tingkat penggunaan input tersebut. Untuk mengetahui produksi rata-rata ( tenaga kerja ) adalah sebagai berikut :

AP = TP
L
APL = Avarage product for labor atau produksi rata-rata tenaga kerja

TP = Total produksi
L = Labor ( tenaga kerja )
3. Kurva Marginal Produk (MP) mengukur seberapa besar tambahan output yang dihasilkan apabila suatu input variable ertambah satu unit, sedangkan input lainnya adalah tetap.
MP = Δ TP
Δ L







2

Contoh hubungan antara TP,AP,MP,L dan K dapat ditunjukan pada tabel berikut ini :

Jumlah Kapital (K) Jumlah Tenaga Kerja (L) Total Produksi (TP) Produksi Rata-rata (AP) Produksi Marginal (MP)
100 0 0 - -
100 1 40 40 40
100 2 110 55 70
100 3 150 50 40
100 4 180 45 30
Dari tabel diatas maka akan dapat digambarkan fungsi – fungsi produksi sebagai berikut :











3
Biaya
Produsen yang rasional akan selalu berusaha melakukan kegiatan produksi secara efisien. Artinya usaha menghasilkan suatu nilai output yang maksimum denga sejumlah input tertentu atau dengan biaya minimum dengan menghasilkan output tertentu.
Yang dimaksud dengan biaya dalam pengertian ekonomi adalah seluruh beban yang harus ditanggung produsen untuk menyediakan produk baik barang maupun jasa agar siap dikonsumsi oleh konsumen.

Konsep – konsep Biaya
Untuk menganalisa berbagai biaya yang harus dikeluarkan produsen , ada beberapa konsep penting yang harus diperhatikan. Secara grafis dapat ditunjukkan dengan kurva biaya yakni kurva yang menggambarkan hubungan antara biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen dengan tingkat output. Biaya produksi ditunjukan oleh sumbu vertical sedangkan tingkat output pada sumbu horizontal . Konsep – konsep biaya terdiri dari :
- Biaya Tetap Total atau Total Fixed Cost (TFC)
Biaya yang tidak tergantung secara langsung dengan kulaitaas produkyang dilakukan . Misalkan ada pemberhentian produksi untuk sementara waktu, biaya ini harus tetap dikeluarkan . contoh TFC adalah biaya sewa gudang atau sewa pabrik.
- Biaya Vertikal total atau Total Variable cost (TVC)
Biaya yang secara langsung tergantung pada tingkat output sehingga berubah –ubah dengan perubahan kuantitas produk yang dihasilkan. Contoh : Biaya bahan baku< biaya tenaga kerja dan Transportasi.
- Biaya Total atau Total Cost (TC)
Selutuh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi . Merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya Variabel. TC = TFC + TVC
- Biaya tetap Rata-rata atau Average Fixed Cost (AFC)
Biaya tetap yang dibeban kan pada setiap output. AFC = TFC/Q
- Biaya variable rata-rata atau Avarage Variable Coast (AVC)
Biaya – biaya lain diluat AFC yang dibebankan pada setiap output. AVC = TVC /Q
- Biaya Total Rata-rata atau Avarage Total Cost (ATC)
BIaya produksi dari setiap output yang dihasilakan . ATC = TC/Q atau ATC = AFC+AVC
- Biaya Marginal atau Marginal Cost (MC)
Perubahan total coadt yang diakibatkan oleh perubahan output sebesar 1 unit . Kenaikan TC akan sama dengan kenaikan TVC karena setiap tambahan 1 unit output tidak akan menambah atau mengurangi besarnya. Sehingga MC = Δ TC / ΔQ atau MC = ΔTVC/ΔQ

Contoh dari konsep –konsep biaya diatas adalah sebagai berikut :

Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC
0 100 0 100
2 100 20 120 50 10 60 10
5 100 40 140 20 8 28 66,7
10 100 60 160 10 6 16 4
20 100 80 180 5 4 9 2
25 100 100 200 4 4 8 4
27 100 120 220 3,70 4,44 8,15 10

4
TC,AFC,AVC,ATC, dan Mc belum diketahui sebelumnya.
Dari contoh diatas maka akan di dapat digambarkan kurva dari konsep –konsep biaya sebegai berikut
:




5
Soal :

1. Sebutkan ada berapa pendapat mengenai produsen ?
A. 3
B. 7
C. 1
D. 4
E. 10

2. Orang atau pihak yang memproduksi barang dan jasa adalah ?
A. Produsen
B. Pabrik
C. Produksi
D. Pemasaran
E. Toko

3. Apa yang dimaksud dengan produksi ?
A. Proses yang merubah kombinasi berbagai input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah.
B. Proses yang mengasilkan suatu barang
C. proses yang menghasilkan input.
D. Proses yang menghasilkan output
E. Proses yang membuat suatu barang bertambah.
4. Input yang digunakan didalam proses produksi diklasifikasikan menjadi dua, sebutkan:
A. Input rata-rata dan input variabel.
B. Input tetap dan Input variabel.
C. Input variabel dan ongkost tetap.
D. Ongkos tetap dan ipun tetap
E. Input tetap

5. Apa yang di maksud dengan input tetap ?
A. Input yang tidak dapat di ubah.
B. Input yang dapat diubah
C. Input yang tidak dapat diubah jumlahnya dalam waktu tertentu, Input tersebut mungkin pula dapat berubah namun harus dengan biaya yang sangat besar.
D. Input yang sudah tersedia di dalam suatu proses.
6
E. Input yang tidak dapat diubah jumlahnya dalam waktu tertentu, input tersebut mungkin pula berubah dengan biaya yang sangat minimum.

6. Apa yang di maksud dengan input variabel ?
A. input yang tidak dapat di ubah
B. input yang dapat diubah dengan cepat dalam jangka pendek.
C. Input yang jumlah nya dapat bertambah.
D. Input yang hanya dapat diubah dalam jangka panjang
E. Input yang berubah - ubah

7. Dari rumus dibawah ini manakah rumus perhitungan biaya tetap dan biaya Variabel.
A. TC = TFC + TVC
B. TC = TFC X TVC
C. TC = TFC / TVC
D. TC = TVC + TFC
E. TC = TVC - TFC

8. Sebutkan kurvayang terdapat di dalam Konsep –konsep produksi ?
A. Kurva total produksi (TP ) atau TPP (Total Physical Production ).
B. Kurva Produksi rata –rata (AP).
C. Kurva total produksi dan Kurva produksi rata-rata.
D. Kurva rata-rata.
E. Kurva variabel total


9. Apa yang dimaksud dengan Kurva total produksi (TP ) atau TPP (Total Physical Production )?
A. kurva yang menunjukan hubungan produksi total dengan satu input variable sedangkan untuk input input lainnya dianggap tetap.
B. Kurva yang menunjukan hubungan produksi total dengan dua input variabel sedangkan unttk input – input lainnya dianggap tetap.
C. Kurva yang menunjukan hubungan produksi total dengan satu input variabel sedangkan untuk input-input lainnya dianggap berbeda.
D. Kurva yang menunjukan hubungan produksi total dengan dua input variabel sedangkan inout-input lainnya dianggap berbeda.
E. kurva yang menunjukan hubungan produksi total dengan lebih dari dua input variabel.

10. Kurva Produksi rata –rata (AP)
A. Kurva yang menunjukan input rata- rata perunit.
B. kurva yang menunjukan output rata – rata perunit pada berbagai tingkat penggunaan input tersebut.
C. Kurva yang menunjukan proses produksi rata-rata
D. Kurva yang menunjukan autput put dan input rata – rata pada suatu produksi.
E. Kurva yang menunjukan hasil suatu produksi.




7
Jawaban
1. D
2. A
3. A
4. B
5. C
6. B
7. A
8. C
9. A
10. B




































8
Ongkos dan Penerimaan
Latar belakang

Ongkos produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang dijual dipasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlab barang yang ditawarkan harus mengetahui ongkos- ongkos yang dikeluarkan , dimana berakar dari prinsip produksi.
Konsep ongkos produksi yang digunakan dalam analisa ekonomi berbeda dengan konsep ongkos yang biasa di gunakan secara umum. Penggunaan kata”ongkos” biasanya dikaitkan dengan biaya yang harus dipikul oleh suatu perusahaan ( produsen ), tetapi pengertian ini seringkali kabur karena ada pengeluaran yang harus dimasukan sebagai ongkos dan ada pula yang harus di keluarkan dalam komponen ongkos . Konsep ekonomi mengenai ongkos lebih konsisten dan tetap.
Ide dasar tentang konsep ongkos dalam analisa ekonomi berdasar pada prinsip ongkos alternative ( the alternative cost principle ). Dalam keadaan full employment dan jika input – input telah dialokasikan secara efisien diantara barang – barang dan jasa yang di hasilkan,kenaikan produksi dari suatu output harus diikuti oleh penurunan output alternative yang lain atau dengan perkataan lain kenaikan output tertentu harus mengorbankan output yang lainnya.
Para ekonom mendefinisikan ongkos produksi untuk suatu output tertentu sebagai nilai yang harus dikorbankan ( hilang ) dari alternative produksi yang menggunakan input dimana input tersebut digunakan untuk memproduksi output tertentu diatas. Prinsip ini dikenal dengan nama “ alternative cost principle “ atau opportunity cost principle “.

Ongkos Eksplisit dan Ongkos Implisit
Pengeluaran yang dibuat oleh pengusaha ( produsen) biasanya merupakan ongkos eksplisit karena hanya merupakan pembayaran untuk pembelian inpuit- input saja.
Misalnya pembayaran untuk membeli bahan bahan mentah, barang setengah jadi, pembayaran untuk “overhead” berbagai macam serta pengeluaran untuk penyusutan . Ini merupakan biaya yang menurut akuntan dikatergorikan sebagai pengeluaran.
Sedangkan ongkos implisit merupakan ongkos yang dimiliknya, penggunaan input sendiri biasanya bisa dihitung sebagai pengeluaran oleh suatu perusahaan. Misalnya gaji,bagi pemilik perusahaan biasanya tidak dihitung atau tidak dimasukan dalam komponen ongkos. Dan juga termasuk dalam komponen ongkos implisit adalah hasil yang diterima oleh pemiliki perusahaan dari investasi pabrik, peralatan dan inventori ( cadangan) nya.
Pertimbangan atas gaji pemilik perusahaan sebagai ongkos dengan mudah dapat dijelaskan . Menurut prinsip alternative ongkos, ongkos bagi seorang pemilik jasa dalam memproduksi suatu tingkatan output tertentu adalah nilai yang harus dikorbankan atas suatu produk alternative agar dapat memproduksi output yang lain dalam kapasitas yang sama.
Dengan pertimbangan diatas makadapat dikategorikan sebagai bagian dari ongkos perussahaan, sehingga gaji seorang pemilik perusahaan adalah sama dengan nilai pemilik jasa dalam mana dia menggunakan sebaik mungkin. Jadi ongkos ini merupakan ongkos implisit dimana biasanya tidak berupa “pengeluaran “sebagaimana biasanya.





9

Onkos Produksi Jangka Pendek dan Ongkos Produksi jangka Panjang
Dalam membicarakan ongkos produksi dapat di bedakan antara ongkos produksi jangka pendek dan ongkos produksi jangka panjang . Perbedaan ini disebabkan karena perencanaan bukannya berkaitan dengan waktu dalam kaitannya dengan konsep kalender, atau dapat diartikan perbedaan ini berkaitan dengan horizon dimana rencana perusahaan dicanangkan.
Jangka pendek diartikan sebagai jangka waktu perencanaan yang sedemikian pendek (singkat)-nya sehingga produsen tidak mampu untuk mengubah berbagai alternative penggunaan inputnya.sehingga, jika periode perencanaan di perpanjang, ada kemungkinan untuk mengubah penggunaan salah satu inputnya. Semakin diperpanjang periodenya semakin mudah untuk penggunaan salah satu inputnya. Semakin diperpanjang periodenya semakin mudah semakin mudah penggunaan input-inputnya sampai semua dikategorikan berubah. Dalam periode dimana input tidak dapat diubah penggunaannya dan dimana untuk semua input yang tersedia hanya ada satu yang berubah dikatakan priode jangka pendek.
Penafsiran yang biasa digunakan untuk konsep jangka pendek adalah periode perencanaan yang sedemikian pendeknya sehingga produsen tidak mempunyai kesempatan ( waktu ) untuk mengubah jumlah beberapa input seperti tanah, gedung, mesin-mesin berat serta “top manager”. Ini merupakan input tetap jangka pendek bagi suatu perusahaan.Konsep ini dapat diartikan sebagai konsep yang membolehkan perubahan jumlah tenaga kerja,bahan mentah, dan lainnya dikategorikan sebagai input variable perusahaan.
Lama waktu ( kalender ) yang dikategorikan sebagai “jangka pendek “ bagi industry yang satu akan berbeda dengan industry yang lainnya. Untuk beberapa industry “jangka pendek” mungkin sangat pendek sekali. Dan untuk industry yang lain mungkin”jangka pendek “ diartikan beberapa tahun, misalnya untuk menambah kapasitas produksi industry mobil memerlukan waktu ( yang agak lama ).
Jumlah input tetap yang digunakan mencerminkan ukuran pabrik. Ukuran pabrik menetukan batas atas jumlah produksi setiap unit waktu yang mampu di produksi oleh perusahaan. Produsen dapat mengubah ( meningkatkan ) output sampai batas tersebut , tetapi dengan meningkatkan atau mengurangi penggunaan input variable dalam ukuran tetap pabrik ( The Fixed Size Of Plant ). Tentunya ada beberapa batas atas diluar itu output mungkin tidak dapat ditingkatkan.
Untuk membuat definisi “jangka panjang “ tidak sulit, karena ini menunjukan periode perencanaan yang cukup panjang untuk suatu perusahaan sehingga mampu merubah jumlah input yang digunakan setiap unit waktu. Sehingga semua inputnya variable. Produsen dapat mengubah ukuran pabrik sesuai dengan keinginannya kecil kebesar atau sebaliknya.

Kurva ongkos jangka pendek
Pengaplikasian input dalam jangka pendek menjadi input tetap dan variable memudahkan kita untuk mrngklasifikasi ongkos sebagai ongkos tetap dan ongkos variable. Ongkos tetap ( Fixed Cost) merupakan biaya untuk pembelian input tetap.Sedangkan ongkos variable adalah ongkos untuk pembelian input variable. Pebedaan antara ongkos tetap dan ongkos variabelmerupakan dasar pembicaraan ongkos total ( Total Cost,TC), ongkos rata-rata (average cost,AC) dan ongkos marginal ( marginal cost, MC).




10

Kurva Ongkos -Total
Dalam jangka pendek , ongkos total dari suatu perusahaan tergantung pada ukuran perusahaan dan pada tingkat output yang diproduksi. Komponen dari output total adalah ongkos tetap dan ongkos variable total.
Ongkos tetap merupakan ongkos setiap unit waktu untuk pembelian ( penggunaan ) input tetap, termasuk gaji yang harus dibayarkan kepada “top manager”agar tetap ada diperusahaan . Dan juga termasuk biaya untuk memilliki( menyewa) serta memelihara tanah yang digunakan untuk berbagai alternative penggunaan dan lain-lain.Jadi ongkos tetap jangka pendek adalah ongkos alternative untuk pembelian input – input yang tetap. Ini merupakan hutang yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga supaya input- input tidak menghilang dalam jangka panjang. Yang perlu dicatat adalah bahwa ongkos tetap total tergantung ukuran operasi perusahaan –atau ukuran pabrik dan tidak tergantung pada tingkat output yang diproduksikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa ongkos tetap total jangka pendek dari suatu perusahaan meruoaka jumlah tetap untuk semua kemungkinan produksi.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa besarnya ongkos tetap total tidak tergantung besar kecilnya tingkat output dan digambarkan sejajar (parallel) dengan sumbu output sebesar jumlah ongkos tetap totalnya.
c merupakan ongkos alternative ( alternative cost) yang harus di tanggung oleh perusahaan untuk pembelian input variabelnya. Ongkos variable total bessar – kecilnya tergantuk output yang diproduksikan . Semakin besar output diproduksi semakin besar input variable yang digunakan sehingga semakin besar jugabiaya yang harus dikeluarkan. Misalnya, semakin besar ( banyak ) produksi roti yang ingin dihasilkan semakin banyak gandum, mentega dan lainnya sehingga semakin besar pula ongkos untuk membeli bahan-bahan tersebut.









11
Tabel ongkos total, ongkos tetap dan ongkos variable
Jumlah Output Ongkos tetap total Ongkos variable total Ongkos total
1 100 40 140
2 100 70 170
3 100 85 185
4 100 96 196
5 100 104 204
6 100 110 210
7 100 115 215
8 100 120 220
9 100 126 226
10 100 134 234
11 100 145 245
12 100 160 260
13 100 180 280
14 100 206 306
15 100 239

Kurva ongkos variable total yang bergantung pada bessar kecilnya output yang diproduksi akan bergantung pada “increasing” atau “diminishing returns” terhadap input variable yang ada, semakin besar output semakin besar pula inputnya. Dengan menganggap kasus yang sedrhana yaitu perusahaan ( produsen ) hanya menggunkan satu input variable saja. Misalnya input a, hubungan antara total produksi dan total ongkos variabelnya adalah seperti dalam gambar diatas.



12
Gambar diatas menunjukan “increasing returns”dari penggunaan input a sampa pada a, dan “diminishing returns” untuk jumlah yang lebih besar. Titik belok kurva TTP pada H. Dari kurva total produksi dengan mudah dapat di konversikan kedalam ongkos variable total bagi perusahaan jika harga input a di ketahui. Misalnya harga untuk input a adalah pa, sehingga untuk setiap input a,ongkos variable total nya addalah jumlah input a yang digunakan dikalikan harganya.
Kurva TVC merupakan pencerminan dari kurva TPP, titik belok H pada TVC merupakan “counter part” dari H pada TPP yang juga merupakan titik belok. Kedua kurva ceking ke atas dari titik origin sampai pada titk beloknya masing- masing dan cekung kebawah setelah titik belok terlewati karena “increasing return” untuk input a sampai penggunaan sebanya a4, dan kemudian untuk penggunaan yang lebih besar dari a4. Kalau kita putar diagram sebelah kiri 90◦, dan sumbu output yang ditadinya vertical menjadi horizontal, kurva TVC cekung kebawah sampai titik belok dan cekung ke atas setelah titik itu.
Pada umumnya , produsen menggunakan input variable lebih dari satu, tetapi prinsip kerjanya sama . Dengan suatu ukuran pabrik tertentu dapat di perkirakan kenaikan input variable yang digunakan. Untuk beberapa tingkat output, ukuran tetap pabrilk akan mecapai kapasitas maksimum untuk berproduksi. Sehingga menyebabkan TVC meninggkat.
Penjumlahan ongkos tetap total dengan ongkos variable total untuk berbagai tingkat output merupakan ongkos total bagi suatu perusahaan untuk memproduksi output tersebut. Seperti halnya diatas, kurva TC juga merupakan penjumlahan kurva TFC dan TVC secara vertical.
Kurva TC dan TVC harus mempunyai bentuk yang sama karena setiap kenaikan output perunit waktu meningkatkan ongkos total danongkos variabelnya dalam jumlah sama. Kenaikan output tidak mempengaruhi ongkos tetap total. Kurva TC terletak diatas kurva TVC sebesar kurva TFC pada semua tingkat output ( lihat pada gambar selanjutnya).
Kurva Ongkos Rata-rata
Kurva ongkos setiap unit output atau kurva ongkos rata-rata menunjukan informasi yang sama dengan kurva total ongkos, tetapi dalam bentuk yang berbeda. Kurva ongkos rata-rata adalah terdiri dari kurva ongkos rata-rata tetap ( average fixed cost) , kurva ongkos variable rata-rata (average variable cost), kurva biaya marginal.
Ongkos tetap rata-rata merupakan besarnya ongkos setiap unit output yang dihasilkan dan didapat dengan membagi ongkos tetap total denga output yang dihasilkan.


13
Daftar ongkos perunit ( dalam rupiah )
Jumlah barang X Ongkos tetap rata –rata Ongkos tetap Variabel Ongkos rata-rata Ongkos marginal
1 100 40 140 -
2 50 35 85 30
3 33.33 28 61.66 15
4 25.0 24 49.00 11
5 20.0 20.80 40.80 8
6 16.67 18.33 35.00 6
7 14.29 16.43 30.72 5
8 12.50 15.00 27.50 5
9 11.11 14.00 25.11 6
10 10.00 13.30 23.40 8
11 9.09 13.18 22.27 11
12 8.33 13.33 21.66 15
13 7.69 13.85 21.54 20
14 7.14 14.72 21.86 26
15 6.67 15.93 22.80 23


Secara matematis , fungsi ongkos total dalam jangka pendek adalah sebagai berikut :


14
C = k + f (X)
Dimana
C adalah ongkos total (TC)
k adalah ongkos tetapt total (TFC)
f (X) adalah ongkos variable total (TVC)
X output hasil
Untuk mencari besarnya ATC,AFC dan AVC secara alljabar sebagai berikut :
ATC = k = k + f(X)
X X
AFC = k
X
AVC = f(X)
X
Semakin besar output yang dihasilkan ,semakin kecil ongkos tetap rata-ratanya karena ongkos tetap totalnya konstan untuk berapapun besarnya output , ini berarti bahwa ongkos tetap tersebut harus dibagi ( distribusikan ) untuk setiap unit output yang semakin besar; sehingga setiap unit output menanggung bagian yang semakin kecil. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa kurva AFC berarah negative (menurun) ke kanan sepanjang output yang dihasilkan dan bersifat asymtotis.
Ongkos rata-rata variable (average variable cost,AVC), dihitung dengan cara yang sama pada perhitungan AFC. Pada umumnya, bentuk kurva AVC adalah “u”-“aU shape” bentuk ini dapat ditunjukan kedalam prinsip produksi yang digunakan. Misalnya, sebuah pabrik yang dirancang mampu menampung 100 pekerja,dalam hal ini ukuran pabrik tetap sedangkan tenaga sebagai input variabelnya. Jumlah output yang diproduksi tergantung besar kecilnya tenaga kerja yang digunakan . Jika produsen hanya memperkerjakan seorang tenaga kerja nampaknya sangat kecil sekali. Jika dibandingkan dengan daya tampung pabrik tersebut.Adanya tambahan tenaga kerja akan menyebabkan meningkatnya output yang dihasilkan ini berarti bahwa produksi rata –rata setiap pekerjaan meningkat dengan adanya tambahan tenaga kerja tersebut .

15
Penambahan tenaga kerja diatas, akan membawa kenaikan juga dalam ongkos produksinya. Tetapi ongkos rata –rata pertenaga kerja semakin lama semakin kecil ( menurun). Dan bentuk kurva ongkos variable rata –ratanya mula – mula menurun kemudian meningkat lagi jika semakin banyak output yang dihasilkan karena tenaga kerja juga bertambah.Jadi selama tahap I tenaga kerja akanmenghasilkan output rata-rata yang semakin meningkat dan ongkos variable rata-ratanya menurun. Dan jika tenaga kerja yang digunakan pada tahap II sudah cukup banyak maka akan menurunkan output rata-ratanya dan menaikan ongkos variabelnya . Kurva ongkos variable rata-rata dalam hal ini merupakan pencerminandalam antrian uang baik kurva produksi rata-rata pertenaga kerja. Bentuk kurva AVC ini mempunyai titk minimum dan setelah titik itu, AVC akan meningkat jika output ditambah karena pertambahan output memerlukan tambahan input tenaga kerja yang menyebabkan output pertenaga mencapai titik maksimum yang berarti ongkos rata-ratanya minimum.
Jika perusahaan (produsen) menggunakan input variable lebih dari satu macam , kombinasi penggunaan input harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : (jika ada 3 inout variabel).
MPPa = MPPb = MPPc
Pa Pb Pc
Apabila persayratan diatas tidak dipenuhi , maka akan meningkatkan ongkos produksinya .
Ongkos keluaran perunit output dinamakan ongkos rata-rata ( average cost-AC) yang dapat dituka ( dihitung) dengan 2 (dua) cara . jika ongkos total pada setiap output dalam tabel 8.1 diagi dengan output yang bersangkutan akan menunjukan ongkos rata-ratanya ( tabel 8-2). Cara yang kedua adalah dengan menjumlahkan ongkos tetap rata- rata dan ongkos variabel rata – rata pada tabel 8-2, kita dapatkan ongkos rata-ratanya . Secara grafis kurva AC merupakan penjumlahan vertical dari kurva AFC dan AVC.
Kurva ongkos rata-rata (AC ) juga berbentuk “U” dan bentuk ini tergantung efisiensi penggunaan input tetap dan input varibelnya.
Ongkos maeginal merupakan perubahan ongkos total yang diakibatkan oleh perubahan output 1 (satu ) unit. Dan sering juga didefinisikan sebagai perubahan ongkos variabel total.




16

Gambar 8-3
Yang diakibatkan oleh pertambahan 1 (satu ) unit output karena perubahan output merubah ongkos variabel dan ongkos total dalam jumlah yang sama, ongkos marginal juga berbentuk “U” dan bentuk ini karena bentuk kurva TC.
Hubungan antara MC dengan ongkos total (TC) ditunjukan dalam gambar berikut :

Gambar 8-4a Gambar 8-4b



17
Untuk memproduksi output sebesar X, ongkos totalnya adalah OT. Dan jika ada pertambahan output misalnya dari OX menjadi OX1, ongkos totalnya juga meningkat menjadi OT1. Tambahan ongkos untuk sebesar OX1 adalah OT1 – OT yang disebut ongkos marginal. Nilai ongkos marginal dari setiap output dapat dihitung dengan cara tersebut dan digambarkan kurvanya seperti pada gambar 8-4b. Untuk setiap output ongkos marginalnya adalah jarak dari garis horizontal ( base line ) sampai kurva ongkos marginal tersebut. Jadi pada output sebesar X1, ongkos marginalnya adalah OM. Bentuk kurva MC disebabkan karena setiap kenaikan output perunit waktu akan meningkatkan ongkos totalnya lebih besar jika dibandingkan sebelumnya.
Hubungan antara MC dengan AC dan AVC ditunjukan dalam gambar 8-5.
Kurva MC mempunyai hubungan yang unik dengan kurva AC yang didapat dari TC. Pada saat AC menurun selagi output ditambah, MC Dan pada waktu AC menaik jika kenaikan output, MC>AC artinya MC ada diatas AC. Pada saat AC mencapai minimum , MC=AC.
Secara matematis, hubungan tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

C = k + f(X)…………………………………………………………………..(1)
C = C = k + f(X)
X X X
MC = dC =f1(X)
Dx








18


Gambar 8-5
Selanjut nya jika AC menurun maka

Dengan cara yang sama AC menaik bila

19

Dan AC konstan jika :

Kesimpulan yang bisa dibuat adalah bahwa MC memotong AC maupun AVC pada titik minimum masing – masing . adanya kenaikan ongkos tiap menggeser kurva ongkos variabel rata-rata keatas kanan dan selanjutnya MC tetap memotong pada titik minimum AVC tersebut. Dan MC tidak berubah dengan adanya kenaikan ongkos tetap tersebut karena MC tidak dipengaruhi oleh besarnya ongkos tetap.
Output yang dihasilkan pada ongkos rata-rata minimum jangka pendek merupakan output yang dihasilkan secara sefisien sekali. Di sini nilai input setiap unit output yang paling kecil. Dan yang perlu di ingat bahwa output yang dihasilkan secara efisien untuk ukuran suatu pabrik tertentu tidak selalu merupakan output yang menghasilkan keuntungan yang terbesar.
Kurva Ongkos Jangka Panjang
Pada periode peremcanaan jangka panjang berapa pun besarnya (ukuran ) panrik sangat dimungkinkan bagi suatu perusahaan. Semua input variabel. Produsen dapat menambah jumlah input yang digunakan setiap waktu dalam artian dapat mengubah jumlah tanah yang digunakan,gedung, mesin-mesin, manajemen dan semua input yang lainnya. Tidak aka nada ongkos tetap.
Ongkos total jangka panjang bentuknya diharapkan serupa dengan kurva ongkos total jangka pendek. Bentuk ini dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar 8-6.



20
Dimulai dengan posisi awal dari titik origin, ini berarti bahwa belum ada produksi yang dihasilkan karena belum ada input yang digunakan.Kemudian bergerak keatas kanan akan mencerminkankurva ongkos variabel total. Kurva ongkos total jangka panjang ( long run total cost) sebagaimana dalam gambar mencerminkan mula-mula ongkos rata- rata jangka panjang menurun kemudian meningkat jika produksi ditambah terus. Kurva ongkos total jangka panjang (gambar 8-6) didapat berdasarkan peta isoquant –isocost sebagaiman terlihat pada gambar 8-7.

Gambar 8-6









21

Gambar 8-7
Fungsi produksi ditunjukkan dengan peta isoquant yang akan menghasilkan kurva ongkos total jangka panjang. Jarak isoquant yang satu dengan yang lainnya menunjukan “economies of scale” yang diakibatkan oleh adanya perluasan ukuran kapasitas pabrik.
Dengan perkataan lain, jarak isoquant tersebut menunjukan kenaikan efisiensi dan penurunan efisiensi atas penggunaan input nya atas penggunaan inputnya jika ada perluasan kapasitas produksi. Gerakan sepanjang jalur perluasan ( expansion path) merupakan kenaikan output perusahaan yang diperluakan untuk penurunan pertambahan ongkos total sampai titik H dicapai. Setelah titik H tersebut pertambahan kenaikan ongkos di harapkan dapat menyamakan kenaikan pertambahan output.
Ongkos rata-rata jangka panjang didapat dari kurva ongkos total jangka panjang yaitu dengan membagi ongkos total tersebut untuk setiap output yang dihasilkan sehingga di dapat kurva LAC.



22
Pembentukan LAC juga dapat dihasilkan dengan menganggap bahwa jangka panjang merupakan kumpulan (set) dari berbagai alternative situasi jangka pendek dimana perusahaan beroperasi. Pada setiap waktu dapat dipilih dan digunakan jangka pendek yang mana akan dipertimbangkan untuk melakukan produksi yang diinginkan.Dalam sudut pandang perencanaan jangka panjang , produsen mempunyai alternative untuk merubah rencana jangka pendeknya. Jangka panjang mungkin dapat diibaratkan sebagai rangkaian dari gambar film, artinya kalau kita hanya melihat pada satu bagian film ( a single picture ) kita dihadapkan pada konsep jangka pendek. Misalnya ada 3 (tiga ) kemungkinan teknis untuk membangun pabrik dengan 3( tiga ) kapasitas, yang ditunjukan dengan SAC1,SAC2,dan SAC3.

Gambar 8-8
Setiap kurva SAC menunjukan kurva ongkos rata-rata jangka pendek untuk setiap ukuran / kapasitas pabrik tertentu. Dalam jangka panjang perusahaan dapat memilih salah satu di antara ketiga alternatif tersebut atau dapat berpindah dari yang satu ke yang lain.
Pertanyaan yang timbul sekarang adalah mana yang akan di pilih? Ini tergantung dan berubah pada perubahan output yang diproduksikan setiap unit waktu . Berapa pun output yang diinginkan , produsen akan memproduksi pada ongkos rata-rata serendah mungkin ( minimum). Ini berarti bahwa untuk memproduksi output sebesar X akan digunakan/dipilih kemungkinan teknis produksi SAC1 karena besarnya ongkos hanya XA. Sedangkan kalau SAC2 beban ongkosnya lebih tinggi yaitu XB. Untuk memproduksi output yang lebih besar lagi misalnya X1, maka bisa memilih SAC1 atau SAC2 karena beban ongkisnya sama yaitu X1C. Apabila produsen ingin menambah produksinya lagi misalnya sebesar X2 maka alternatifnya
23
hanya menggunakan SAC2 karena beban ongkosnya hanya X2E dibandingkan kalau menggunakan SAC1 beban ongkosnya lebih tinggi X2D. Jadi prinsip pemilihan ongkis rata-rata yang serendah mungkin berlaku untuk terus untuk perluasan produksinya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam jangka panjang produsen mempunyai kesempatan yang tidak terbatas untuk memperluas pabrik karena untuk setiap ukuran pabrik akan di ikuti oleh besar kecilnya ongkos rata-rata untuk berproduksi sesuai dengan skala produksinya ( gambar 8-9). Setiap titik kurva ongkos rata-rata jangka panjang LAC menunjukan bahwa produsen menggunakan kombinasi yang memenuhi persyaratan ongkos kirim minimum( least cost combination resources).
Karena kurva LAC dibentuk dari berbagai bagian kecil (small segment) kurva SAC maka dapat dikatakan bahwa kurva ongkos rata-rata jangka panjang (LAC) merupakan kurva amplo ( envelope curve) dar berbagai SAC.

Gambar 8-9
Ada posisi pada kurva amplop yang dikatakan menghasilkan output optimal (X*) yaitu jika minimum SAC sama dengan minimum LACnya.




24
Kurva ongkos rata-rata jangka panjang biasanya juga terbentuk “U”. Ini berarti bahwa pada suatu periode tertentu. Produsen dapat berproduksi dengan sangat efisien artinya dapat menekan ongkos produksi rata-ratanya . Dengan perkataan lain LAC menurun pada waktu produsen menambah produksinya. Tetapi dalam perluasan produksi ini ada batasnya, dalam arti bahwa kalau output di tambah terus , Lac yang menurun akan mencapai titk minimumnya. Pada saat LAC minimum tersebut akan menghasilkan output optimal jika SAC juga minimum. Setelah output optimal ini,produsen akan menghadapi LAC yang menaik.
Fakto- faktor yang mempengaruhi kurva LAC menurun pada waktu mengadakan perluasan produksi disebut “ economic of scale”. Ada 2 faktor penting yang dikategorikan sebagai faktor yang dapat menentukan LAC tersebut yaitu :
(1). Kemungkinan dapat ditingkatkan specialisasi dan pembagian kerja khususnya tenaga kerja.
(2). Kemungkina dapat ditingkatkannya penggunaan produksi yang modern, misalnya penggunaan komputer dan lainnya.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi LAC menaik disebut “dis economies of scale” yang biasanya dikaitkan dengan masalah manajemen yang menyangkut masalah perencanaan,organisasi, staff, pengaturan dan pengawasan. Biasanya perluasan produksi yang terus menerus akan menyebabkan timbulnya masalah dalam manajemen yang menjurus pada pemborosan penggunaan input-input yang akhir nya akan menigkatkan ongkos produksinya.
Penerimaan ( revenue )
Penerimaan atau revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya. Macam-macam revenue terdiri dari sebagai berikut :
1. Teori revenu (TR) adalah total dari hasil penjualan output.
TR = P.Q dimana : P= price /harga
Q= quantity/ jumlah= barang
2. Average revenue (AR) adalah penerimaan perunit dari penjualan.
AR = TR = P.Q = P jadi AR=P
Q Q
3. Minimal revenue (mr) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagi beriku dari penambahan atau pengurangan satu unit ourptu.
MR = ΔTR
QR
25
Bentuk-bentuk kurva TR,MR,AR , tergantung dari jenis pasarnya sebagai berikut :
1. Pasar persaingan sempurna
Dalam pasar ini harga ditentukan oleh pasar.
Tabel TR,AR,MR di pasar persaingan sempurna
Q P = AR TR MR
0 200 - 200
1 200 200 200
2 200 400 200
3 200 600 200
4 200 800 200
5 200 1000 200
6 200 1200


TR,AR,MR di pasar persaingan sempurna

2.Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Dalam pasar ini perusahaan dapat mempengaruhi harga, bahkan menentukannya.
TR,AR,MR di pasar pesaingan tidak sempurna
26
Q AR = P TR MR
0 70 0 60
1 60 60 40
2 50 100 20
3 40 120 0
4 30 120 -20
5 20 100


Gambar 11
TR,AR,MR di pasar persaingan tidak sempurna
Sifat-sifat konsep revenue sebagai berikut :
a. Total revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan harga 1 %, berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1%.
b. Total revenue maksimal pada Eh=1
c. Total revenue turun pada saat Eh<1 yang berarti penurunan harga 1% berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1%.
Keuntungan Maksimum
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 carasebagai berikut :
27
1. Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
2. Keuntungan maksimum terjadi pada saar MR = MC.
Tabel 7
Mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan total
Q p TR TC Laba Maksimum
0 30 0 50 -50
10 30 300 400 -100
20 30 600 600 0
30 30 900 825 75
40 30 1200 1100 100
50 30 1500 1300 200
60 30 1800 1500 300
70 30 2100 2000 100
80 30 2400 2500 -100















28
Soal :
1. Faktor utama dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang dijual dipasar adalah ?
A. Ongkos produksi
B. Konsumen
C. Produsen
D. Produksi
E. Biaya
2. Apa yang di maksud dengan Ongkos tetap total :
A. Biaya untuk pembelian input tetap.
B. Ongkos alternative yang harus di tanggung oleh perusahaan untuk pembelian input variabelnya
C. Ongkos setiap unit waktu untuk pembelian ( penggunaan ) input tetap, termasuk gaji yang harus dibayarkan kepada “top manager”agar tetap ada diperusahaan .
D. Ongkos setiap unit output yang dihasilkan dengan membagi ongkos tetap total.
E. Semua benar
3. Apa yang di maksud dengan ongkos tetap rata-rata ?
A. Ongkos setiap unit output yang dihasilkan dengan membagi ongkos tetap total.
B. Ongkos setiap unit waktu untuk pembelian ( penggunaan ) input tetap, termasuk gaji yang harus dibayarkan kepada “top manager”agar tetap ada diperusahaan .
C. Biaya untuk pembelian input tetap.
D. Ongkos alternative yang harus di tanggung oleh perusahaan untuk pembelian input variabelnya
E. merupakan besarnya ongkos setiap unit output yang dihasilkan dan didapat dengan membagi ongkos tetap total denga output yang dihasilkan.



29
4. Apa yang di maksud dengan penerimaan ?
A. Hasil dari proses pasar
B. Hasil dari proses penjualan
C. Penerimaan hasil penjualan produksi
D. Semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya.
E. Semua penerimaan produsen dari hasil pemberian barang atau outputnya.
5. tentukan sifat revenue di bawah ini yg paling tepat..
A. Total revenue maksimal pada Eh=1
B. Total revenue minimal pada Eh=1
C. Total revenue maksimal pada Eh>1
D. Total revenue maksimal pada Eh<1
E. Total revenue minimal pada Eh<1
6. Jenis pasar terbagi menjadi 2 yaitu,.?
A. pasar sempurna dan pasar tidak sempurna
B. Pasar tetap dan pasar sempurna
C. Pasar tidak sempurna dan pasar lokal
D. Pasar tidak sempurna dan pasar tetap
E. semua salah
7. Apa yang di maksud dengan Minimal revenue (mr) ?
A. Kenaikan atau penurunan penerimaan sebagi beriku dari penambahan atau pengurangan satu unit output.
B. Kenaikan atau penurunan penerimaan sebagi beriku dari penambahan atau pengurangan satu unit input
C. Kenaikan atau penurunan penerimaan sebagi beriku dari penambahan atau pengurangan satu unit produksi

30
D. Kenaikan atau penurunan permintaan sebagi beriku dari penambahan atau pengurangan satu unit produksi
E. C dan D salah
8. Sebutkan 2 faktor penting yang dikategorikan sebagai faktor yang dapat menentukan LAC yaitu :
A. permintaan dan penawaran
B. Biaya dan modal
C. Kemungkinan dapat ditingkatkan specialisasi dan pembagian kerja khususnya tenaga kerja.
Kemungkina dapat ditingkatkannya penggunaan produksi yang modern, misalnya penggunaan komputer dan lainnya.
D. Kemungkinan Pasar dan Modal
E. A dan D salah
9. Apa yang dimaksud Average revenue (AR) adalah penerimaan perunit dari penjualan.
A. Permintaan perunit dari penjualan
B. Penawaran perunit dan penjualan
C. Penjualan perunit dan permintaan
D. Permohonan permintaan perunit
E. Penerimaan perunit dari penjualan.
10. Apa yang dimaksud dengan Teori revenu (TR) ?
A. Total hasil dari penerimaan input
B. Total dari hasil penjualan output.
C. Total dari hasil produksi
D. Total dari hasil permintaan produksi
E. Total dari hasil penjualan produksi


31
Jawaban
1. A
2. C
3. E
4. D
5. A
6. A
7. A
8. C
9. E
10. B














32
Struktur Pasar
1. Pengertian Pasar pada Umumnya
Pasar secara sederhana merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual – beli barang jasa . Adapun pasar menurut kajian ilmu ekonomi memiliki pengertian :
Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan ( pembeli ) dan penawaran ( penjual ) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga kesseimbangan ( harga pasar ) dan jumlah yang di perdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.
2. Struktur Pasar
Struktur pasar memiliki pengertian penggolongan penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan cirri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industry,mudah tidaknya keluar atau masuk kedalam industry dan peranan iklan dalam kegiatan industry.
Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar oersaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna ( yang meliputi monopolo,oligopoly,monopolistic dan monopsoni ).

3. Pasar Persaingan Sempurna
Pengertian pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi permintaan dengan penawaran dimana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya tidak terbatas.
Ciri- ciri pokok dari persaingan sempurna adalah :
a. Jumlah perusahaan dalam pasar sangat banyak.
b. Produk / barang yang diperdagangkan serba sama ( homogen).
c. Konsumen memahami sepenuhnya keadaan pasar.
d. Tidak hambatan untuk keluar / masuk bagi setiap penjual.
e. Pemerintah tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.
f. Penjual atau produsen hanya berperan sebagai price taker ( pengambil harga ).

4. Pasar Persaingan tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna akan dibagi pembahasannya kedalam bahasan pasar monopoli, pasar oligopoly, pasar monopolistic.

a. Pasar Monopoli
Arti pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintan dan penawaran dimana hanya ada satu penjual / produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.
Ciri – ciri pasar monopoli adalah :
1). Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran.
2). Tidak ada barang substitusi/ pengganti yang mirip ( close substitute).
3). Produsen memilik kekuatan menentukan harga ; dan
4). Tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar ersebut karena adanya hambatan berupa keunggulan perusahaan.



33
Ada beberapa penyebab terjadinya pasar monopoli:
1). Ditetapkannya undang – undang ( monopoli undang – undang ). Atas pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan.
2). Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimilki oleh perrusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyrakat untuk selalu menggunakan produk tersebut.
3). Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4). Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasi oleh satu daerah tertentu seperti timah di pulau Bangka.
5). Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha.
Penjunjual monopoli belum tentu mendapatkan keuntungan yang besar, karena mungking saja struktur biaya produksinya berada diatas harga pasar yang terbentuk. Seperti kita ketahui pada pasar ini , Penjual monopoli memiliki kemampuan untuk menentukan danuntuk merubah harga. Namun demikian tetap saja memiliki keterbatasan dalam penetapan harga. Karena kalau terlalu mahal maka orang akan mencari alternative barang lain.

b. Pasar Oligopoli
Arti dari pasar oligopolo adalah suatubentuk interaksi permintaan dan penawaran, dimana terdapat beberapa penjual / produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
Ciri – ciri dari pasar oligopoli adalah :
1). Terdapat bebrapa penjual / produsen yang menguasai pasar.
2). Barang yang diperjual –belikan dapat homogeny dan dapat pula berbeda corak ( differentiated product ).
3). Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan dilura pasar untuk masuk ke dalam pasar.
4). Satu diantaranya para oligopolies merupakan price leader yaitu penjual yang memiliki pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut.

c. Monopolistik
Artinya dari pasar monopolistic adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran dimana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monipolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan ada banyak penjual yang menjual produk sejenis.

Ciri-ciri pasar monopolistic adalah :

1) Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
2) Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
3) Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
4) Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
5) Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.






34
Soal

1. Apa yang di maksud dengan pasar ?
A. Suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan ( pembeli ) dan penawaran ( penjual ) dari suatu barang/jasa tertentu.
B. Tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli
C. Tempat berkumpulnya penjual dan pembeli
D. Tempat berkumpulnya modal
E. Semua benar

2. Apa yang di maksud dengan struktur pasar ?
A. Penggolongan penggolongan pembeli kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan.
B. Penggolongan penggolongan modal kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan.
C. Penggolongan penggolongan penjual kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan.
D. Penggolongan penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan.
E. Semua salah

3. Pengertian pasar persaingan sempurna
A. Suatu bentuk interaksi antara permintan dan penawaran dimana hanya ada satu penjual / produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.
B. Suatu bentuk interaksi permintaan dengan penawaran dimana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya tidak terbatas.
C. Suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, dimana terdapat beberapa penjual / produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.

D. Suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran dimana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama.
E. Semua benar

4. Apa yang di maksud dengan Pasar Monopoli ?
A. Suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran dimana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama
B. Suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, dimana terdapat beberapa penjual / produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
C. Suatu bentuk interaksi permintaan dengan penawaran dimana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya tidak terbatas.
D. Suatu bentuk interaksi antara permintan dan penawaran dimana hanya ada satu penjual / produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.
E. Semua salah




35
5. Apa yang dimaksud dengan pasar oligopoly ?
A. Suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, dimana terdapat beberapa penjual / produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
B. Suatu bentuk interaksi antara permintan dan penawaran dimana hanya ada satu penjual / produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.
C. Suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran dimana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama
D. Semua benar
E. Suatu bentuk interaksi antara permintan dan penawaran dimana hanya ada satu penjual / produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.

6. Apa yang dimaksud dengan pasar Monopolistik ?
A. Bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau pembelinya
B. Suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua perusahaan
C. Suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, dimana terdapat beberapa penjual / produsen yang menguasai seluruh permintaan.
D. Suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran dimana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama.
E. Semua salah

7. Sebutkan Ada beberapa penyebab terjadinya pasar monopoli ?
A. 5
B. 8
C. 3
D. 2
E. 4

8. Ciri-ciri pasar monopolistic dibawah ini yang benar adalah :
A. Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
B. Hanya ada satu produsen yang menguasai pasar
C. tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute)
D. Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
E. A dan B salah

9. Ciri – ciri dari pasar oligopoli dibawah ini yang benar adalah :
A. Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
B. Hanya ada satu produsen yang menguasai pasar
C. Barang yang diperjual –belikan dapat homogeny dan dapat pula berbeda corak ( differentiated product ).
D. Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.
E. A dan C salah






36
10. Ciri – ciri pasar monopoli yang benar di bawah ini adalah :
A. Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran.
B. Barang yang diperjual –belikan dapat homogeny dan dapat pula berbeda corak ( differentiated product ).
C. Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.
D. A dan C salah
E. Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.








































37
Jawaban
1. A
2. D
3. B
4. D
5. A
6. D
7. A
8. A
9. C
10. A





































38
Kesimpulan

● Jika konsumen di definisikan sebagai orang atau pihak yang mengkonsumsi ( pengguna ) barang atau jasa maka produsen adalah orang atau pihak yang memproduksi ( penghasil) barang dan jasa.
● Yang dimaksud dengan biaya dalam pengertian ekonomi adalah seluruh beban yang harus ditanggung produsen untuk menyediakan produk baik barang maupun jasa agar siap dikonsumsi oleh konsumen.

● Ongkos produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang dijual dipasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlab barang yang ditawarkan harus mengetahui ongkos- ongkos yang dikeluarkan , dimana berakar dari prinsip produksi.

● Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan ( pembeli ) dan penawaran ( penjual ) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga kesseimbangan ( harga pasar ) dan jumlah yang di perdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual

● Struktur pasar memiliki pengertian penggolongan penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan cirri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industry,mudah tidaknya keluar atau masuk kedalam industry dan peranan iklan dalam kegiatan industry



















39
Daftar pustaka

Alam Situmorang, Drs., Petunjuk Belajar Ekonomi, Jakarta: Palado Asima Agung,
1997.
Deddy Yusuf Arhafi, Drs., dkk., Panduan Menguasai Ekonomi 1 untuk SMU/SMA
Kelas I, Bandung: Ganeca Exact, 2000.
Richard G. Lipsey, dkk., Pengantar Ekonomi Jilid 1, Edisi delapan, Jakarta: Erlangga,
1987.
Richard G. Lipsey, dkk., Pengantar Ekonomi Jilid 2 Edisi delapan, Jakarta: Erlangga,
1987.
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, FEUI, Jakarta: Bina Grafika, 1985.
Syamsudin, Drs., Bahan Acuan Kegiatan Belajar Mengajar Ekonomi untuk SMU
Kelas 1, PT. Rakaditu, 1995.


































iii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar