google

Kamis, 26 November 2009

PENGENALAN ORGANISASI

PENGANTAR

Hidup kita banyak bergantung dan dipengaruhi oleh organisasi, sebab sebagian besar kebutuhan hidup kita dipenuhi melalui organisasi. Apa yang kita pakai, apa yang kita makan dan dengan apa kita pergi, semua merupakan produk atau output organisasi. Secara umum dapat dikatakan bahwa seserang masuk atau membentuk suatu organisasi karena mengaharapkan akan dapat terpenuhi kebutuhannya melalui organisasi.
Inilah satu hakikat hidup manusia yaitu selalu hidup dalam organisasi atau berorganisasi, bukan saja karena manusia tak mampu hidup sendiri kecuali hidup dan berinteraksi dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhanya, melainkan juga karena manusia menghadapi pembatasan, ketidak mampuan fisik dan psikis, pemilikan materi dan waktu dalam usahanya untuk mencapai tujuananya. Pada dasarnya organisasi itu ada karena organisasi mempersatukan sumber – sumber dan potensi individu – individu. Dua orang yang bekerja sama akan lebih mudah melakukan pekerjaanya dibanding bila seorang diri melakukanya karena akan menanggung beban yang lebih berat.



Sekelompok orang yang yang ingin mencapai tujuan melalui kerja sama memerlukan aturanya dan koordinasi terhadap kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Sebab jika salah seorang tidak bergerak, maka sasaran dan tujuan tidak akan tercapai sebagaimana diinginkan. Dapat dikatakan bahwa organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan, karena organisasi itu mengejar tujuan dan sasaran yang dapat dicapai secara lebih efisien dan klebih efektif dengan tindakan yang dilakukan secara bersama – sama. Organisasi dimana individu menjadi anggotanya dapat berukuran yang berbeda – beda, baik besarnya, strukturnya, kompleksitasnya maupun tujuannya.

PENGERTIAN ORGANISASI

Disiplin administrasi akan terpusat pada penelaahan tentang organisasi, sebab fenomena kerja sama sebagai telaah Ilmu administrasi hanyalah karena fenomena kerjasama yang berhubungan atau berlangsung secara organisional. Dan teori administrasi yang merupakan suatu teori yang mendasarkan pada perilaku kerjasama manusiadi dalam kelompok – kelompok kerja, pada akhirnya hanya ada dalam lingkungan organisasi yang disebut perilaku administrasi. Kerja sama dan pembahasan administrasi adalah kerjasama yang oleh Max Webber disebut sebagai kerjsama yang bercorak asosiati – yaitu suatu tata hubungan sosial yang dihubungkan dengan dan dibatasi oleh aturan – aturan yang sejauh mungkin dapat memaksa seseorang untuk melakukan kerja sebagai suatu fungsinya yang ajek – dan bukan kerjasama yang komunal, seperti keluarga (Miftah Thoha, 1984).
Menurut Sondang P. Siagian (2001), hakikat organisasi dapat ditinjau dari dua sudut pandang:
Pertama: Organisasi dapat dipandang sebagai wadah, yaitu tempat kegiatan – kegiatan administrasi dan manajemen dijalankan dan sifatnya adalah “Relatif Statis”.
Kedua: Organisasi dapat dibedakan sebagai proses, yaitu interaksi antara orang – orang yang menjadi anggota organisasi dan sifatnya “Dinamis”.
Lebih lanjut Ulbert Silalahi (2005) menyatakan bahwa organisasi sebagai wadah, berarti:
1. Organisasi merupakan penggambaran jaringan hubungan kerja dan pekerjaan yang sifatnya formal atas dasar kedudukan atau jabatan yang diperuntukkan untuk setiap anggota organisasi.
2. Organisasi merupakan susunan hirarkhi yang jelas menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab.
3. Organisasi merupakan alat yang berstruktur permanen yang fleksibel (dimungkinkan melakukan perubahan), sehingga apa yang terjadi dan akan terjadi dalam organisasi relatif tetap sifatnya dan akan terjadi dalam organisasi relatif tetap sifatnya dan karenanya dapat diperkirakan.
Sedangkan organisasi sebagai proses pembagian kerja dan sistem kerja sama adalah organisasi sebagai proses yang lebih bermakna sebagai aktifitas pengorganisasian.merupakan pembagian kerja dan sistem kerja sama, sistem hubungan atau sistem
Pengertian tentang organisasi dapat diambil dari peberapa batasan yang disampaikan oleh beberapa ahli di bawah ini :
a. Menurut James D. Money
Organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama
b. Dwight Waldo
Organisasi adalah struktur hubungan di antara orang-orang berdasarkan wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem administrasi
c. Menurut John Millet
Organisasi adalah orang-orang yang bekerjasama dan mengandung ciri-ciri hubungan-hubungan manusia yang timbul dalam aktivitas kelompok.


d. Menurut Daniel Grifith :
Organisasi adalah seluruh orang-orang yang melaksanakan fungsi-fungsi yang berbeda tetapi saling berhubungan dan dikoordinasi-kan agar supaya sebuah tugas atau lebih dapat diselesaikan
e. Menurut Massie
Organisasi merupakan struktur dan proses kelompok orang yang bekerjasama yang membagi tugas-tugasnya diantara para anggota, menetapkan hubungan, dan menyatukan aktivitas-aktivitasnya ke arah tujuan bersama
f. Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Jadi dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang secara formal dipersatukan dalam suatu hubungan kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

TUJUAN ORGANISASI

Tujuan organisasi pada dasarnya merupakan perpaduan dari berbagai tujuan baik yang bersifat komplementer yaitu tujuan individu atau anggota organisasi, maupun tujuan yang bersifat substantif, yaitu tujuan organisasi secara keseluruhan. Tujuan substantif merupakan tujuan pokok organisasi, yang menjadi sebab dibentuknya suatu organisasi.
Kegiatan-kegiatan organisasi selalu diarahkan pada dua dimensi tujuan, yaitu :
1. Tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Kefefktifan berhubunga dengan tingkat sejauh mana sasaran dapat dicarpai baik secara eksplisit maupun implisit. Sedangkan efisiensi berhubungan dengan penggunaan sumber daya seminimal mungkin untuk mencapai tujuan tertentu. Adakalanya tujuan tercapai secara efektif tetapi tidak efisien, maksudnya tujuan tercapai terjadi pemborosam tenaga, bahan dan waktu. Sebaliknya dapat terjadi tujuan dicapai secara efisien, tetapi tidak efektif.
2. Tercapainya kepuasan anggota organisasi.
Dalam proses pencapai tujuan organisasi, setiap orang atau anggota yang terlibat dalam aktivitas organisasi harus diberikan kepuasan, sehingga mereka merasa sebagai anggota organisasi. Hal ini akan mendorong mereka untuk bekerja dalam kondisi dan motivasi yang produktif.

PRINSIP PRINSIP ORGANISASI

Setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta perlu disusun dan dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu agar agar dapat dicapai hasil yang efektif dan efisien.. Prinsip-prinsip organisasi menjadi pedoman bagi pimpinan organisasi dalam menjalankan tugas-tugas manajerial maupun tugas pengorganisasian. Prinsip-prinsip organisasi berlaku secara universal, tetapi tidak mutlak. Beberapa prinsip organisasi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Perumusan Tujuan.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2. Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3. Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja. Seseorang yang memiliki lebih dari satu atasan langsung akan kesulitan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5. Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab atas setiap tindakan yang dilakukan berkaitan dengan seluruh wewenang yang telah diberikan kepadanya. Setiap pegawai harus mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada atasannya.
6. Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

7. Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.

8. Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

9 Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

Source : Dasar Dasar Organisasi (Sutarto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar